Kata overclock mungkin menjadi bahasa
asing bagi seorang pemula yang tertarik dibidang hardware. Tetapi bagi
mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata tersebut merupakan
sebuah kata baku dan digunakan dalam kehidupan sehari hari. Bahasa
overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya
melakukan setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata
overclock dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.
Entah kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan
overclock sudah dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer
pertama yang dijual yaitu jenis PC XT dengan processor tipe Intel
(8088
)
dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC V20. Maklum
kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya. Jangankan
kata sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS
IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk
disket sudah dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem
operasi. Pada tahun itu tidak banyak orang mengenal tentang harddisk
ataupun memory seperti jenis. Hardware masih sangat mahal dan sederhana.
Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti sekarang ini. Memory
masih dalam hitungan Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar
dengan beberapa puluh megabyte
Overclock mulai dilakukan ketika
processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi memacu processor
hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya Pentium
166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan
antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada
tahun ini.
Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel
mengeluarkan processor jenis Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis
slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para
overclocker yang mulai memacu processor sampai batas terakhir.
Perusahaan
Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard
dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan
mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama
mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan
setup pada BIOS untuk kecepatan processor.
Apakah sebenarnnya tujuan overclock
Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU agar lebih cepat bekerja.
Tetapi
saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang
memiliki kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya seseorang
ingin memacu computer lebih cepat bekerja dengan processor yang lebih
murah untuk menyamai computer yang memiliki processor lebih cepat dan
mahal. Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi mampu
memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi computer dengan procesor
lebih mahal
Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah
tahun 2000. Misalnya untuk aplikasi game. Dengan melakukan overclock ,
sebuah computer akan lebih cepat dan lebih nyaman dinikmati. Dengan
overclock semua perangkat akan meningkat. Fungsi yang terakhir inilah
tujuan paling umum digunakan. Karena tersedianya perangkat tambahan
hampir semuanya tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard untuk
memasukan sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua
perkembangan telah sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti
memory, mainboard dan heatsink yang tidak selengkap sekarang ini.
Bagaimana melakukan overclock.
Melakukan
overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS.
Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya
processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan
processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS
misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan
kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz.
Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara
inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang melakukan
overclocking.
Berapa mahal dari biaya overclock.
Biaya
overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah computer
yang tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor
menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin anda tidak memerlukan biaya
tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada BIOS saja.
Contoh anda
mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan heatsink
standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi computer
dan dapat dilakukan dengan mudah.
Tetapi bila dilakukan overclock
cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan muncul kendala terjadi
pada panas processor. Karena disain heatsink standard sebagai pendingin
processor dibuat terbatas untuk kecepatan tertentu. Kendala pada panas
processor dapat diperbaiki dengan menganti heatsink non standard. Dengan
heatsink non standard maka processor terhindar dari hang atau
malfunction karena terlalu panas bekerja. Atau dibantu pada sirkulasi
udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin computer.
Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan, dampak akan membuat processor menjadi panas.
Lalu
dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan
overclock pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal
ini dapat dikatakan murah. Tetapi bila anda berkeinginan mengoptimalkan
seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard premium, VGA
top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus di disain untuk
overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus disediakan. Karena
perangkat khusus yang disediakan memang memiliki kelebihan tersendiri.
Memiliki
sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama
seperti membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu
ada seorang pemula menginginkan pendingin yang baik bagi computer karena
telah dioverclock. Untuk menghemat dia membeli fan berkecepatan
7.200RPM 80mm akan lebih murah dibandingkan membeli heatsink bagus
tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia kembali menganti
heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan , ketika fan
dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya
ikut bergetar.
Apa yang perlu diperlukan untuk melakukan overclock.
Mudah
untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup
luas bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat ini,
melakukan overclock akan berdampak bagi hardware seperti sistem I/O,
VGA dan lainnya.
Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga
akan memacu kinerja bagian lain seperti memory, PCIe, PCI dan AGP
clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus 100MHz dipacu menjadi
120MHz (20%), maka kecepatan clock hardware lain juga meningkat.
Demikian juga kecepatan memory akan dipacu mengikuti kecepatan processor
yaitu sekitar 20%.
Banyak kesalahan terjadi bagi pemula karena
tidak terlalu mengenal perhitungan, kemampuan serta batasan dari
hardware. Untuk itu kita bagi dari masing masing hardware yang terkait
satu sama lain karena secara langsung akan terkena dampak ketika
processor dipacu diatas standard.
Dengan memacu overclock pada processor terdapat 3 hal penting
Processor
memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas
dan tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem
pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga
keberhasilan ketika melakukan overclock.
Semakin tinggi multiplier
sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya mereka yang ingin
melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan membeli processor
bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka kecepatan processor
memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah. Misalnya anda
mengunakan processor 2.4Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz akan mudah
dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz dann terjadi peningkatan 25%.
Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz dengan bus 200Mhz dan
multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada 3.75Ghz dengan bus
250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja
Daya power untuk processor.
Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan menambahkan voltage bagi
processor akan menjaga kestabilan computer. Bila overclock dilakukan
pada batas wajar, overvoltage jarang dilakukan. Tetapi pada overclock
yang cukup extreme, overvoltage umumnya menjadi pilihan terakhir yang
diambil. Dampaknya kembali kepada point pertama yaitu semakin panasnya
processor. Mengapa overvoltage dilakukan. Semakin cepat processor
bekerja, semakin besar daya atau power yang dibutuhkan. Dengan menambah
supply power bagi processor dengan peningkatan voltage atau overvoltage
akan memberikan power yang cukup ketika processor bekerja diatas
kecepatan standard. Untuk meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS
setup terdapat option Vcore. Angka Vcore inilah yang dimainkan agar
processor menjadi lebih stabil
Dampak pada chip-set dan kestabilan hardware lain.
Setelah
membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari
bus clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard, terdapat
pembagian kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap tiap
hardware.
Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa.
Bila sebuah computer dengan kecepatan processor 100Mhz pada bus
external, lalu dipacu menjadi 120Mhz. Dampaknya perhitungan clock pada
device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh saja
bila sebuah VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set yang
dipacu 20% saja akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz. Artinya
akan sulit membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau anda
mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika
melakukan overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk bekerja.
Sebelum
perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara
paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika
seseorang melakukan overclock, 20% mungkin malah membuat hardware tidak
stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan pada overclock 30% malah hardware
berjalan normal. Titik 30% adalah titik aman yang diambil para
overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbeda beda baik pada jenis
procesor yang ada.
Kendala pada peningkatan kecepatan bagi
chip-set dengan overclock, saat ini bukanlah sebuah masalah. Beberapa
perusahaan mainboard telah mendisain agar computer bekerja lebih stabil
dengan penambahan option baru untuk pengunci dari clock hardware. Option
ini berfungsi sebagai pengunci agar clock dari hardware lain tidak ikut
naik mengikuti kecepatan clock processor. Ketika processor bekerja pada
kecepatan non standard, maka ketiga bagian tersebut akan tetap sama
bekerja seperti kecepatan standard.
Persiapan dan tahapan overclock
Karena
overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap paling
awal adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset
BIOS bila computer terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila BIOS
tidak dapat melakukan boot secara normal, maka pengembalin agar
mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan reset BIOS pada untuk
mengembalikan BIOS diposisi default.
Hal lain adalah kesabaran.
Coba melakukan peningkatan kecepatan processor secara tahap demi tahap.
Melakukan peningkatan secara berlebihan hanya akan mengacaukan analisa
anda. Melakukan overclock dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan
menganalisa sesaat apakah computer sudah dapat bekerja dengan baik. Dan
coba nikmati beberapa aplikasi apakah semua sudah berjalan normal
sebelum meningkatkan kecepatan processor lebih tinggi lagi.
Bila
terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau
gagal menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa pada bagian
hardware. Dan mencari dibagian manakah yang membuat computer gagal
dilakukan overclock.
Beberapa bagian yang sering menyebabkan kegagalan karena overclock :
Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus mengimbangi kecepatan processor.
Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard
Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai
Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock
Bagian yang paling penting pada overclock adalah memory dan power supply
Beberapa
tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan
kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan memory
DDR dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga dibagi
lagi menjadi PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir teknologi
dual channel agar memory memberikan bandwidth lebih besar dengan 2 buah
modul memory yang harus dipasang bersama sama.
Kita ambil contoh
Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk mengoverclock
menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan bus 133Mhz.
Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan PC133 dan PC150
Bila
anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus 100Mhz
maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan
overclock dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan
memory berkecepatan PC2700/DDR333.
Pilihan dari kecepatan memory
sebenarnya bukan masalah ketika mengoverclock processor. Hanya untuk
mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan sebuah kemampuan memory
juga. Bila tujuan overclock untuk memaksimalkan seluruh kinerja sebuah
computer maka kecepatan memory menjadi adalah hal yang mutlak .
Sebagai
contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual channel
memory untuk optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory
berkecepatan DDR PC3200. Apakah memory berkecepatan PC2700 atau PC2100
tidak dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan. Beberapa
mainboard saat ini sudah memasukan option multiplier atau pembagian bagi
kecepatan memory dengan processor. Dengan menurunkan kecepatan
multiplier memory maka computer dapat mengunakan kecepatan memory lebih
rendah
Dampak menurunkan multiplier memory tentu bertentangan
dengan tujuan overclock. Disatu sisi kecepatan processor meningkat,
disisi lain yaitu kecepatan memory menjadi menurun. Apakah yang terjadi
jika kecepatan memory diturunkan. Tentu bagian memory hanya menghasilkan
bandwidth lebih rendah atau memiliki kecepatan tranfer lebih rendah
karena rendahnya clock yang dikurangi. Pada sisi processor atau CPU
sedang bekerja cepat, disisi memory malahan terjadi kelambatan pada
tranfer data antara processor ke memory. Hasilnya tentu menjadikan
performa computer sedikit lebih rendah
Pemakaian multiplier
memory hanya berguna bila memory tidak sanggup bekerja terlalu tinggi
ketika processor dilakukan overclock. Sebagai contoh anda mengunakan
jenis DDR PC3200 jenis standard yang ada dipasaran. Dengan peningkatan
kinerja processor dengan overclock, umumnya terjadi kegagalan pada
memory. Karena memory tidak mampu bekerja diluar batas kecepatan
standard. Pilihannya adalah menurunkan kecepatan multiplier 1 step dari
kecepatan yang ada.
Sebagai contoh pada gambar dibawah ini.
Dengan kecepatan processor berFSB 200Mhz maka kecepatan memory standard
akan dipacu pada 200Mhz X 2 = DDR400 atau sama dengan kecepatan PC3200.
Melakukan overclock processor 10% saja dari kecepatan standard processor
maka dibutuhkan kecepatan memory pada kecepatan DDR440. Bila memory
tidak mampu bekerja pada kecepatan DDR440, pilihannya dengan menurunkan
kecepatan multiplier 1 step dibawahnya. Sehingga memory akan bekerja
pada kecepatan 365Mhz atau hampir sama seperti kecepatan PC2700. Karena
memory memiliki kecepatan DDR400, dengan kecepatan 365Mhz masih dapat
diterima atau dibawah kecepatan standard memory.
Keinginan yang umumnya hendak dicapai oleh para gamer
Keinginan
seseorang memiliki computer lebih cepat tidak lepas dari hardware
pendukung yang ada. Saat ini sudah banyak memory jenis premium
dipasarkan. Pilihan mengunakan memory jenis Premium memang tidak mudah.
Selain lebih mahal, memory dengan performa lebih tinggi dibandingkan
memory standard memiliki keistimewaan tersendir.
Kami sempat
menanyakan pada sebuah produsen memory terbesar saat ini. Mengapa dibuat
memory jenis premium
(untuk overclock
) dan standard. Jawaban dari
mereka sederhana.
Chip memory dibuat dengan beberapa model :
Pertama
adalah memory standard yang banyak dijual dipasaran. Memory standard
ditujukan pada end user. Umumnya chip memory standard dijual lebih murah
dan dirakit kembali menjadi memory module. Atau sudah dirakit menjadi
memory module dan dijual ke perusahan computer untuk digunakan pada
computer branded. Jenis memory standard diproduksi masal dalam jumlah
banyak sehingga biaya produksi lebih murah.
Jenis kedua adalah
memory yang dijual khusus. Biasanya memory yang dijual khusus
diperuntukan bagi perusahaan memory ternama. Perusahaan dengan merek
memory tertentu memproduksi module memory dan diberikan label merek dari
perusahaan pembuat module memory. Umumnya memory dengan merek tertentu
sudah memiliki jaminan terhadap kompatibel diberbagai hardware. Jadi
yang ditekankan adalah kompatible pada hardware yang ada dipasaran
Ketiga
adalah memory berdasarkan pesanan untuk jenis Premium. Perusahaan
pembuat memory hanya membuat memory jenis Premium yang dipesanan dari
perusahaan OEM/merek perusahaan memory tertentu dalam jumlah besar.
Karena dibuat berdasarkan pesanan, walaupun memilik jumlah besar tetapi
tetap mahal karena memiliki kualitas. Memory Premium memang dibuat
dengan biaya ebih mahal. Selain memiliki daya tahan lebih tinggi,
kemampuan memory Premium tidak akan pernah didapat pada memory standard
dan hampir tidak pernah dijual langsung oleh pembuat memory itu sendiri.
Kriteria dari memory Premium memang lepas dari kebutuhan memory
standard. Biasanya dipasarkan dengan tingkat latency rendah, atau
memiliki kemampuan bekerja pada clock tinggi. Khusus bagi para gamer,
lebih memilih memory jenis premium. Jenis memory premium umumnya
memiliki ketahanan lebih tinggi.
Manfaat ganda juga didapat
dengan memory premium. Saat ini ada 2 pilihan antara memory premium
ber-latency rendah dengan ketahanan clock standard dan memory premium
yang mampu bertahan pada kecepatan clock tinggi tetapi berlatency
tinggi.
Untuk mengunakan memory dengan kemampuan clock tinggi,
lebih ideal digunakan pada overclock. Tetapi memiliki kelemahan dengan
latency tinggi misalnya dinamai dengan PC4400 berlatency 2.5-3-3-6,
sehingga computer terlihat kurang responsif. Tetapi pada memory yang
memang lebih mampu bertahan pada clock tinggi dan mampu menerima voltage
diatas standard
(kami sebut VDIMM
). Pilihan ini memang harus diambil,
karena hanya jenis memory khusus inilah yang mampu mengimbangi kebutuhan
tranfer data antara memory dengan processor.
Kebalikannya adalah
memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini memiliki fungsi
ganda. Bila menginginkan sebuah computer dengan overclok tidak terlalu
tinggi disarankan tetap mengunakan memory ber-latency rendah misalnya
2-2-2-6. Computer terlihat lebih responsif, karena memory begitu cepat
bekerja dibandingkan memory dengan clock tinggi dan memiliki latency
tinggi. Disamping efek respon yang baik pada memory ber-latency rendah,
pemakaian overclock masih dimungkinkan asalkan tidak melebihi batas dari
kemampuan maksimum memory. Dengan memainkan latency lebih tinggi pada
memory ber-latency rendah, masih memungkinkan memory bekerja pada clock
yang lebih besar. Misalnya PC3200 dengan latency 2-2-2-5 pada kecepatan
200Mhz, masih mampu bekerja pada 250Mhz dengan latency 3-3-3-6.
Pilihannya terletak pada sipemakai, apakah membutuhkan ketahanan memory
pada tingkat clock tinggi atau ingin mempertahankan kemampuan memory
agar lebih responsif bekerja.
Kenyamanan overclock dengan power supply bermutu
(kelas premium
)Terakhir
adalah kemampuan dari power supply. Power supply premium memiliki
tingkat efisiensi tinggi serta proteksi baik sebagai fungsinya sebagai
power supply maupun keamanan bagi perangkat computer.
Power
supply premium memiliki beberapa fitur seperti overvoltage, overload,
short protection dan sebagainya. Sistem proteksi pada output voltage
sangat penting. Ketika power supply mengalami kelebihan beban, umumnya
voltage output akan meningkat. Pada posisi membahayakan, maka power
supply akan mematikan dirinya agar menjaga perangkat yang ada tidak
mengalami overvoltage.
Sistem proteksi ini dibutuhkan bagi para
overclock agar harta didalam computer aman. Bila anda pernah menemukan
sebuah mainboard dan procesor terbakar karena power supply terus saja
memberikan supply daya ke computer. Itu adalah salah satu dampak dari
kelemahan sistem power yang digunakan.
Hal tersebut mungkin
jarang terjadi pada pemakaian power supply kelas premium. Tentunya akan
konyol bila seseorang mengunakan power supply standard seharga 300 ribu,
tetapi dipasangkan pada seperangkat hardware yang harganya diatas 10
juta rupiah.
Tetapi bagian terpenting adalah tingkat power
efisiensi. Pada power supply dikenal dengan power efficiency / efisiensi
power
(power factor
) sebagai perbandingan input dan output. Input
adalah daya yang dibutuhkan oleh power supply dari sumber listrik,
sedangkan output adalah daya DC yang dikeluarkan oleh power supply dari
beban sebuah computer.
Apakah arti dari power effisien itu. power
effisien adalah perbandingan antara pemakaian input dengan hasil output
yang dihasilkan. Bila sebuah power supply memiliki power ratio 50%,
artinya 50% power output dihasilkan dari 100% input. Sebagai contoh,
sebuah power supply dengan daya 300W dengan ratio 50% maka maksimum
output yang dihasilkan adalah 150W.
Saat ini sudah banyak
produsen power supply jenis premium. Power supply jenis premium umumnya
memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%. Artinya daya yang
dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebuah power supply standard.
Dengan label 400W dan power efisien 75%, artinya output power yang dapat
diberikan ke perangkat hardware mencapai tingkat maksimal 300W DC
dengan kebutuhan daya listrik 400W AC. Dengan melakukan overcloking baik
VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan meningkat. Ada baiknya anda
melihat kembali berapa kemampuan power supply terhadap beban hardware.
Menyediakan power supply standard dan tingkat power effisien rendah
hanya akan memboroskan daya listrik dan mengacaukan analisa anda ketika
melakukan overclock
Dengan artikel diatas, diharapkan pembaca
sudah mengenal lebih jauh tentang hardware khususnya untuk pemakaian
overclocking. Diharapkan juga anda tidak menganggap bahwa overclock
adalah sebuah kegiatan gila yang beresiko. Siapapun dapat membuat sebuah
computer lebih cepat dari standard. Overclock bukanlah kegiatan untuk
merusak hardware, tetapi hanya meningkatkan performa computer agar
bekerja lebih baik.
Overclock tidak hanya bertujuan untuk membeli
processor murah untuk menghasilkan kecepatan yang sama dengan processor
yang lebih cepat dan mahal. Tetapi memaksimalkan perangkat seluruh
harware yang ada, untuk bekerja semaksimal mungkin. Dampaknya, sebuah
computer impian anda yang lebih nyaman, lebih cepat, dan lebih responsif
agar dapat dinikmati.
http://anaksekaralas.blogspot.com/2012/05/cara-efektif-meningkatkan-kerja.html