YOGYAKARTA - Syeikh
Ghoyyats Abdul Baqi As-Suri, salah seorang tokoh Suriah menyatakan
bahwa konflik yang sedang berlangsung di Suriah saat ini merupakan
peperangan ideologis dan theologis bukan berlatar politik semata.
"Konflik Suriah adalah konflik yang dilandasi aqidah, bukan politik," ujarnya ditengah acara "Tabligh Akbar dan Penggalangan Dana untuk Muslim Suriah" di Masjid Mujahiddin, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Minggu pagi (7/10) seperti dilansir forum-alishlah.com.
Konflik Suriah, lanjutnya didasari pula oleh kebencian Syi'ah Nushairiyyah pimpinan Bashar Assad terhadap masyarakat Sunni. Hal ini dibuktikan dengan adanya bantuan yang masif dari Iran dan militan Syi'ah dari Lebanon yakni "Hizbullah" (baca: Hizbullata), kepada Bashar Assad dan pasukannya. Oleh karena itu, ia pun meingatkan agar kaum muslim waspada terhadap kelompok Syi'ah.
"Orang-orang Syi'ah ketika dalam keadaan lemah mereka akan mengatakan kepada Ahlu Sunnah bahwa kita bersaudara. Namun sebaliknya, ketika mereka memegang tampuk kekuasaan mereka akan membantai Ahlu Sunnah," kata beliau.
Tambahnya, pembunuhan dan pembantaian yang dilakukan kaum Syiah kepada kaum Sunni berangkat dari pemahaman Aqidah mereka dan menurut orang-orang Syi'ah hal tersebut merupakan ibadah yang bernilai pahala. "Karena dalam aqidah yang mereka anut, membunuh Ahlu Sunnah adalah sebuah kewajiban," tegasnya.
Ia juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk membantu muslim Suriah dengan berbagai bantuan yang dimiliki, terutama dana dan relawan. Disamping itu, beliaupun berpesan agar umat Islam aktif menyebarkan berita penderitaan muslim Suriah melalui berbagai media yang ada.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), Angga Dimas Persahada. Pengalamanya ketika menjadi ketua tim relawan HASI untuk pengungsi Suriah di penghujung Juli 2012 lalu, meyakinkan Angga bahwa konflik yang terjadi di Suriah merupakan konflik yang didasari ideologi dan bukan konflik bermotif politik sebagaimana tersebar di berbagai media.
"Konflik Suriah adalah konflik yang dilandasi aqidah, bukan politik," tambahnya.
Bahkan dengan mata kepala sendiri, para relawan HASI melihat secara langsung kebrutalan pasukan dan militer Syi'ah Nushairiyyah Rezim Bashar Al-Assad menembakkan roket-roketnya kepada rakyat sipil dan para warga yang berada di kamp pengungsian.
"Kami menyaksikan dengan mata kepala kami, roket-roket pasukan Assad menarget kamp-kamp pengungsian warga di wilayah Turki," pungkasnya. (bilal/arrahmah.com)
"Konflik Suriah adalah konflik yang dilandasi aqidah, bukan politik," ujarnya ditengah acara "Tabligh Akbar dan Penggalangan Dana untuk Muslim Suriah" di Masjid Mujahiddin, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Minggu pagi (7/10) seperti dilansir forum-alishlah.com.
Konflik Suriah, lanjutnya didasari pula oleh kebencian Syi'ah Nushairiyyah pimpinan Bashar Assad terhadap masyarakat Sunni. Hal ini dibuktikan dengan adanya bantuan yang masif dari Iran dan militan Syi'ah dari Lebanon yakni "Hizbullah" (baca: Hizbullata), kepada Bashar Assad dan pasukannya. Oleh karena itu, ia pun meingatkan agar kaum muslim waspada terhadap kelompok Syi'ah.
"Orang-orang Syi'ah ketika dalam keadaan lemah mereka akan mengatakan kepada Ahlu Sunnah bahwa kita bersaudara. Namun sebaliknya, ketika mereka memegang tampuk kekuasaan mereka akan membantai Ahlu Sunnah," kata beliau.
Tambahnya, pembunuhan dan pembantaian yang dilakukan kaum Syiah kepada kaum Sunni berangkat dari pemahaman Aqidah mereka dan menurut orang-orang Syi'ah hal tersebut merupakan ibadah yang bernilai pahala. "Karena dalam aqidah yang mereka anut, membunuh Ahlu Sunnah adalah sebuah kewajiban," tegasnya.
Ia juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk membantu muslim Suriah dengan berbagai bantuan yang dimiliki, terutama dana dan relawan. Disamping itu, beliaupun berpesan agar umat Islam aktif menyebarkan berita penderitaan muslim Suriah melalui berbagai media yang ada.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), Angga Dimas Persahada. Pengalamanya ketika menjadi ketua tim relawan HASI untuk pengungsi Suriah di penghujung Juli 2012 lalu, meyakinkan Angga bahwa konflik yang terjadi di Suriah merupakan konflik yang didasari ideologi dan bukan konflik bermotif politik sebagaimana tersebar di berbagai media.
"Konflik Suriah adalah konflik yang dilandasi aqidah, bukan politik," tambahnya.
Bahkan dengan mata kepala sendiri, para relawan HASI melihat secara langsung kebrutalan pasukan dan militer Syi'ah Nushairiyyah Rezim Bashar Al-Assad menembakkan roket-roketnya kepada rakyat sipil dan para warga yang berada di kamp pengungsian.
"Kami menyaksikan dengan mata kepala kami, roket-roket pasukan Assad menarget kamp-kamp pengungsian warga di wilayah Turki," pungkasnya. (bilal/arrahmah.com)
Popular Post
Labels:
Ilmu Pengetahuan,
Religi,
Sekedar Info
Thanks for reading Ulama Suriah: Syiah membantai sunni dilatari kewajiban aqidah. Please share...!
0 Comment for " Ulama Suriah: Syiah membantai sunni dilatari kewajiban aqidah"
Pendownload yang baik itu yang meninggalkan komentar, biarpun itu hanya ucapan " Terima Kasih "